27.12.13
Rekaman Bencana Alam Tsunami 1000-an Tahun Yang Lalu di Aceh
Duduk
di atas kawasan yang aktif secara tektonik, menjadikan pulau Sumatra
dan provinsi Aceh kerap dilanda bencana alam gempa bumi dan tsunami.
Bencana alam tsunami yang diakibatkan oleh gempa bumi besar di bawah
laut telah terjadi beberapa ratus bahkan ribuan tahun yang lalu di
Sumatra dan Aceh. Apabila pembaca membaca artikel terdahulu tentang Bencana Alam Tsunami 2004 vs Tsunami 1907,
pembaca langsung bisa mengambil kesimpulan bahwa tsunami Aceh 2004
bukanlah tsunami yang pertama namun tsunami yang kesekian kalinya.
Sebagai seorang Geofisika/Geologi, saya percaya bahwa “the present is the key to the past” yang artinya bahwa yang ada dibumi sekarang ini adalah kunci untuk mempelajari masa lalu.
Berangkat dari kalimat “the present is the key to the past”
banyak peneliti Geologi/Geofisika mempelajari lapisan tanah untuk
mendapatkan sejarah masa lalu termasuk sejarah tsunami. Endapan-endapan
tanah/pasir ini mengikuti prinsip superposisi hukum Steno dimana lapisan
atas adalah lapisan paling muda dan paling bawah adalah lapisan paling
tua. Setelah bencana alam tsunami Aceh 2004, banyak sekali peneliti
berdatangan ke Aceh untuk meneliti endapan tsunami ini. Salah satu hasil
penelitian endapan tsunami yang pernah dilakukan di Pulau Simeulue
pernah saya tulis dalam artikel yang berjudul “Paleo Tsunami di Simeulue (Aceh)“.
Penelitian tersebut dilakukan oleh seorang mahasiswi Geologi Katherine
Frances Whitlow (Central Washington University) bersama Dr. Shigehiro
FUJINO (Active Fault and Earthquake Research Center Geological Survey of Japan, AIST) dan Eko Yulianto (Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia).
Gambar di samping kiri merupakan endapan
tsunami masa lalu yang ada di bawah tanah pulau Simeulue. Setelah para
peneliti itu menggali sebuah kawasan di Inor Simeulue, pada kedalaman
beberapa cm di bawah tanah mereka menemukan lapisan tsunami masa lalu.
Untuk mengetahui tahun kejadian tsunami tersebut, mereka harus melakukan
dating (pentarikhan), dan ternyata hasil dating menunjukkan bahwa endapan nomor 2 merupakan endapan kejadian bencana alam tsunami tahun 1861. Sebelum melakukan dating mereka
harus memastikan dulu bahwa endapan tersebut betul-betul endapan
tsunami masa lalu, cara membedakan antara endapan badai dengan endapan
tsunami bisa baca artikel “Bedakan Endapan Tsunami Dgn Endapan Badai“.
Penelitian lanjutan tentang tsunami masa
lalu dilakukan di Aceh daratan atau pulau Sumatra. Penelitian ini
dilakukan oleh Katrin Monecke dan kawan-kawannya (2 orang dari
Indonesia) di Kab. Aceh Barat Provinsi Aceh. Apabila pada penelitian
sebelumnya di pulau Simeulue cuma ditemukan lapisan tsunami seratusan
tahun yang lalu, pada penelitian di Aceh Barat ini ditemukan lapisan
kejadian bencana alam tsunami sampai ribuan tahun yang lalu yang
menerjang Kab. Aceh Barat dan kawasan sekitarnya.
Pada gambar di atas (kiri) ditunjukkan
peta kejadian bencana alam gempa bumi masa lalu yang berpotensi tsunami
dan yang sebelah kanan menunjukkan kawasan penelitian endapan tsunami
masa lalu. Katrin Monecke dan kawan-kawan memilih kawasan Aceh Barat
karena di salah satu tempat di Aceh Barat ada pantai yang tumbuh atau
berkembang. Ciri khas pantai yang tumbuh atau berkembang ini adalah
bentuk marfologi pantainya yang terdiri dari Ridge (punggungan) dan Swale
atau cekungan. Pada peta kiri yang di atas, jelas terlihat pinggir
pantai yang terdiri dari beach ridges (punggungan) yang cekunganya
berupa swale (pada peta warna putih). Endapan kejadian tsunami masa lalu kemungkinan besar akan terendapkan di cekungan atau swale ini.
Mereka membuat coring menggunakan Hand Auger untuk mendapatkan perlapisan bawah permukaan di sekitar kawasan swale
dan tentu saja yang diambil adalah swale yang jauh dari bibir pantai
untuk memastikan bahwa endapan yang diambil adalah endapan tsunami masa
lalu dan bukannya endapan badai masa lalu.
Berdasarkan hasil penelitian mereka, di
sekitar Aceh Barat ditemukan lapisan kejadian bencana alam tsunami
sekitar tahun 1290–1400 M dan tahun 780–990 M. Kedua endapan tsunami
didapatkan jauh dari bibir pantai sehingga dimungkinkan bahwa kedua
bencana alam tsunami masa lalu tersebut sangat kuat atau Mega-Tsunami
seperti 2004.
Dari hasil penelitian tersebut kita
dapat merunut kejadian Mega-Tsunami masa lalu yang menerpa Provinsi Aceh
dan kawasan sekitarnya; Tsunami 780–990 M, Tsunami 1290–1400 M dan
Tsunami 2004. Ketiga bencana alam Mega-Tsunami tersebut mempunyai
sirklus perulangan sekitar 400 dan 600 tahunan.
Hasil penelitian endapan tsunami masa
lalu yang dilakukan oleh Katrin Monecke dan kawan-kawannya dipublikasi
pada Jurnal Nature Volume 455 tanggal 30 October 2008 dengan judul “A 1,000-year sediment record of tsunami recurrence in northern Sumatra“, klik judul untuk mendownload paper tersebut.