19.11.14

Vera Halfiani, Dara dengan Segudang Prestasi

 Vera HalfianiFitria Anggraini |
Menerima beasiswa pertukaran pelajar ke Jepang, Vera berhasil mewujudkan impiannya untuk  membuat banyak penelitian. Salah satuya, ia dan rekan setimnya berhasil membuat daur ulang kotak tisu menjadi kamera.
“Tik, tik, tik!”
Bunyian itu terdengar gaduh dan nyaring ketika membuka pintu ruang laboraturium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Senin, 24 Desember 2012 lalu. Saat hendak melangkahkan kaki ke dalam ruang tersebut, seketika orang-orang yang tadinya sibuk dengan keyboard dan layar komputer, serentak beralih pandangan menatap orang asing yang belum mereka temui sebelumnya.
“Di ruang sebelah sini aja,” tawar sosok sarjana FMIPA itu ketika tau orang di hadapannya terlihat bingung.
Perempuan berwajah oriental dengan tampilan casual ini bernama lengkap Vera Halfiani. Lahir di Banda Aceh, 6 Oktober 1989 silam. Di usianya yang telah mencapai 23 tahun, perempuan yang memiliki senyum manis ini telah mengukir banyak prestasi di bidang sains.
Dara Aceh yang kerap disapa Vera ini, sangat antusias menceritakan segudang pengalaman dan prestasi yang dimilikinya. Vera adalah lulusan sarjana dengan kategori cumlaude di Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Unsyiah di tahun 2012.
Bagaimana tidak, ketika Vera masih menjadi mahasiswa FMIPA semester dua, ia sudah berhasil mendapatkan beasiswa ke Jepang dalam bentuk pertukaran pelajar. “Itu pada tahun 2008. Jadistudent exchange ini adalah  kerja sama antara Universitas Fukui di Jepang dengan Fakultas MIPA Unsyiah,” terang penerima predikat mahasiswa berprestasi peringkat tiga di Unsyiah tahun 2011.
Awalnya, Vera tidak menyangka dirinya yang terpilih menjadi salah satu dari 10 yang akan mewakili FMIPA Unsyiah ke Jepang. “Tujuan ikut tes untuk pengalaman aja, pingin tau aja diwawancara. Ternyata Alhamdulillah lulus tes, ya perasaan saya senang tapi pada saat itu juga ada rasa takut. Karena ini pengalaman pertama ke luar negeri, terus ke sana untuk mewakili Unsyiah, pastinya harusbawak nama baik Unsyiah,” tuturnya
Vera mengaku sempat berpikir untuk melepaskan kesempatan ini. “Jadi waktu itu saya mikir-mikir dulu karena belum siap. Kalau dilepasin sayang juga, jadi saya tanyak ke teman untuk meyakini diri. Terus teman bilang ambil aja karena kesempatan itu nggak datang dua kali. Dari situ saya yakinkan diri untuk ambil resiko, dan yang pergi kan lumayan rame ada 10 orang, jadi rasa takutnya berkurang,” terang asisten praktikum mata kuliah riset operasi di Fakultas Pertanian.
Ketika pertama menginjakkan kaki di Jepang, Vera masih merasa tidak percaya kalau dirinya memang sudah di Negeri Sakura itu. Pun demikian, perempuan yang menjadi anggota tim pembuat soal olimpiade matematika Provinsi Aceh ini mengaku tidak terlalu sulit beradaptasi di Jepang.
“Jadi kami pergi didampingi sama dosen pembimbing dua orang, dan dulunya dosen kami ini kuliahnya di Jepang, jadi masalah makanan dan waktu salat mudah diatasi. Di sana, semua kegiatan kami dikoordinasi oleh seorang profesor dari Jepang dan ia sangat toleran dengan orang islam, jam istirahat kami disesuaikan dengan waktu salat,” jelasnya.
Vera menambahkan kalau soal makanan Vera dan teman-temannya masak sendiri di sana. Mereka disediakan sebuah tempat di Universitas Fukui dan untuk masak mereka bergiliran. Kebetulan keberangkatan mereka  ke Jepang itu tepat di bulan puasa Jadi mereka masaknya sekalian, untuk berbuka dan untuk sahur. “Yang untuk sahur kami masukkin kedalam box makanan dan kami bawa ke hotel,” tutur Vera yang pernah menjadi panitia pelatihan karya tulis ilmiah oleh Komunitas Tinta Aceh (KOTA).
Selama 11 hari Di Jepang Vera dan temannya melakukan workshop fisika, matematika, biologi dan kimia. “Kami buat alat-alat praktikum dari barang sederhana dan daur ulang. Misalnya kotak tisu yang dibuat menjadi kamera dengan memanfaatkan konsep pembentukan bayangan,” ungkapnya.
Kepulangan dari Jepang, Vera juga mengaplikasikan ilmu yang ia terima dari sana. Vera dan temannya mendapat undangan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dua untuk mengajarkan kepada siswa membuat alat praktikum dengan bahan daur ulang. “Biasanya ketika siswa mendengar kata sains maka yang mereka pikir adalah susah dan membosankan. Dengan praktikum maka akan memudahkan mereka untuk mengerti, tapi kendala di sini alat praktikum mahal dan beberapa sekolah mungkin susah membuat alat itu ada,” terang vera.
Kemudian pada bulan 5 tahun 2012, untuk kedua kalinya vera kembali mendapatkan beasiswa ke Jepang dalam bentuk pertukaran budaya yang dibuat oleh pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Center (JICE).
Vera tidak hanya berprestasi dalam bidang sains, ia juga mendapat penghargaan sebagai peserta dengan nilai memuaskan dalam pelatihan perbaikan baca Al-Qur’an dengan metode Tahsinul Quran, yang diadakan oleh Ma’had Tahfidzul Qur’an Ibnu Mas’ud Markaz Ad Da’wah Al Ishlah Banda Aceh.
Ketika mengakhiri wawancara vera memberikan wejangan. Ia mengatakan untuk jagan ragu mengambil kesempatan, karena menurutnya ada beberapa orang berfikir keluar negeri itu susah dan dulunya ia juga berpikir hal yang sama. Setelah ke Jepang, Vera  berpikir semua itu tidak ada yang tidak mungkin, yang buat tidak mungkin itu karena orang tidak mau mencoba dengan alasan takut.  Padahal  ketika sudah mencoba, semua itu terasa mudah.
“Dulu saya pernah sampaikan pengalaman ini ke suatu forum dan ada satu dosen komentar ke saya, dosen tersebut bilang bahwa kadang mimpi itu berada dekat dengan kita jadi kita harus siap kapanaja,” tuturnya.
Vera pun berharap untuk mahasiswa di Unsyiah, terutama mahasiswa baru jangan cuma kuliah untuk belajar saja, tapi juga harus ikut organisasi dan ikut kompetisi. “Organisasi akan melatih kemampuan dan memperluas wawasan serta mendukung kita di masyarakat dan menjadi nilai tambah buat kita. Jangan malu ikut kompetisi, kompetisi bisa dalam bidang apa saja, misalnya sains, menulis. Dengan kompetisi bahkan kita bisa pergi ke luar negeri tanpa harus mengeluarkan uang,” jelasnya.
Di akhir wawancara, Vera punya pesan singkat untuk mahasiswa Unsyiah. “Raihlah prestasi dan pengalaman hingga titik darak penghabisan.”

Src : Detak
Eo : Ahmad Zaman Huri / Rahmad Fauzi (Komting 13)
Continue lendo

7.11.14

Earthquake Of ACEH Information (Today)

 
pict : AZH
 
 
  Indonesian Tsunami Early Warning System (InaTEWS) METEOROLOGICAL CLIMATOLOGICAL AND GEOPHYSICAL AGENCY Address:Jl. Angkasa I no.2 Kemayoran, Jakarta, Indonesia, 10720 Telp.: (+62-21) 4246321/6546316 , Fax: (+62-21) 6546316/4246703 P.O. Box 3540 Jkt, Website : http://www.bmkg.go.id ========================================================================= 
 Issued date : 07 November 2014, 7:25:36 WIB (UTC=WIB-7)
                          Earthquake Information
                     No.:2/infogempa/InaTEWS/XI/2014
 
An earthquake has occurred with these preliminary parameters:
 
Preferred Magnitude: 5.6 
Date               : 07-Nov-14
Origin Time        : 00:20:47 UTC
Latitude           : 4.68 N
Longitude          : 94.79 E
Depth              : 85 Km

Magnitudes         :  M:5.62 (preferred), MLv:5.92 , Mw(Mwp):5.22 , 
Mw(mB):5.37 , Mwp:5.44 , mB:5.80 , mb:5.78
Quality Control    :
   Number of Stations Used : 18
   RMS Residual            : 0.57 s
   Azimuth Gap             : 200 deg

Location           : Off West Coast of Northern Sumatra
Remarks            : 101 km SouthWest KAB-ACEHJAYA
                     114 km SouthWest KAB-ACEHBESAR
                     137 km SouthWest KOTA-SABANG-PROP-ACEH
                     113 km SouthWest BANDAACEH-PROP-ACEH
                     1800 km NorthWest JAKARTA-INDONESIA


Tsunami Information: 

         This earthquake does not generate TSUNAMI


This Information has been reviewed by Seismologist
Do not reply to this email, any inquiry addressed to : info_inatews@bmg.go.id

::::BMKG:::::::::::::BMKG::::::::::::::::BMKG:::::::::::::::BMKG:::::::::::::::: 
 
 
Src : bmkg
Eo : Ahmad Zaman Huri
Continue lendo

3.11.14

Data Persiapan UP3AI



Untuk materi dalam rangka UP3AI bisa kalian unduh di bawah ini...

 Click Here

Enjoy it !!!!


Eo : ahmad Zaman Huri
Continue lendo

Patahan , Sesar , atau Fault

Seperti dikutip dari beberapa ahli geologi, Patahan atau Sesar adalah sebagai berikut :

Patahan/Sesar (Faults) adalah rekahan yang telah mengalami pergeseran atau perpindahan tempat atau dislokasi atau disposisi atau displacement karena adanya pengaruh gaya–gaya endogen baik tekanan maupun tarikan. Umumnya disertai oleh struktur yang lain seperti lipatan, kekar dsb (Ragan,1973).

Patahan atau sesar (fault) adalah satu bentuk rekahan pada lapisan batuan bumi yang menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif terhadap blok yang lain.Pergerakan bisa relatif turun, relatif naik, ataupun bergerak relatif mendatar terhadap blok yg lain. Pergerakan yg tiba-tiba dari suatu patahan atau sesar bisa mengakibatkan gempa bumi.
Beberapa istilah yang dipakai dalam analisis sesar antara lain:
  • Jurus sesar (strike of fault) adalah arah garis perpotongan bidang sesar dengan bidang horisontal dan biasanya diukur dari arah utara.
  • Kemiringan sesar (dip of fault) adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang horisontal, diukur tegak lurus strike.
  • Net slip adalah pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit pada bidang sesar akibat adanya sesar.
  • Rake adalah sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran horisontal searah jurus) pada bidang sesar.
Bagian Bagian dari Patahan
Keterangan gambar tersebut adalah: 
α = dip
β = rake of net slip
θ = hade = 90o – dip
ab = net slip
ac = strike slip
cb = ad = dip slip
ae = vertical slip = throw 
de = horizontal slip = heave























Adapun di lapangan indikasi suatu sesar / patahan dapat dikenal melalui :
  • Gawir sesar atau bidang sesar










  • Triangular Facet










  • Breksiasi, gouge, milonit
















  • Deretan mata air









  • Sumber air panas












  • Penyimpangan / pergeseran kedudukan lapisan










  • Gejala-gejala struktur minor seperti: cermin sesar, gores garis, lipatan dsb
 Cermin Sesar
Gores Garis

















Dalam penjelasan sesar, digunakan istilah: 
Hanging Wall Block dan Foot Wall Block digunakan sebagai penunjuk bagian blok badan sesar. Hanging wall merupakan bagian tubuh batuan yang relatif berada di atas bidang sesar. Foot wall merupakan bagian batuan yang relatif berada di bawah bidang sesar.





Sesar dapat dibagi kedalam beberapa jenis/tipe tergantung pada arah relatif pergeserannya. Selama patahan/sesar dianggap sebagai suatu bidang datar, maka konsep jurus dan kemiringan juga dapat dipakai, dengan demikian jurus dan kemiringan dari suatu bidang sesar dapat diukur dan ditentukan.

1. Dip Slip Faults

Dip Slip Faults adalah patahan yang bidang patahannya menyudut (inclined) dan pergeseran relatifnya berada disepanjang bidang patahannya atau offset terjadi disepanjang arah kemiringannya. Sebagai catatan bahwa ketika kita melihat pergeseran pada setiap patahan, kita tidak mengetahui sisi yang sebelah mana yang sebenarnya bergerak atau jika kedua sisinya bergerak, semuanya dapat kita tentukan melalui pergerakan relatifnya. Untuk setiap bidang patahan yang yang mempunyai kemiringan, maka dapat kita tentukan bahwa blok yang berada diatas patahan sebagai “hanging wall block” dan blok yang berada dibawah patahan dikenal sebagai “footwall block”.

2. Normal Faults

Normal Faults adalah patahan yang terjadi karena gaya tegasan tensional horisontal pada batuan yang bersifat retas dimana “hangingwall block” telah mengalami pergeseran relatif ke arah bagian bawah terhadap “footwall block”.

3. Horsts & Gabens

Horsts & Gabens dalam kaitannya dengan sesar normal yang terjadi sebagai akibat dari tegasan tensional, seringkali dijumpai sesar-sesar normal yang berpasang pasangan dengan bidang patahan yang berlawanan. Dalam kasus yang demikian, maka bagian dari blok-blok yang turun akan membentuk “graben” sedangkan pasangan dari blok-blok yang terangkat sebagai “horst”. Contoh kasus dari pengaruh gaya tegasan tensional yang bekerja pada kerak bumi pada saat ini adalah “East African Rift Valley” suatu wilayah dimana terjadi pemekaran benua yang menghasilkan suatu “Rift”. Contoh lainnya yang saat ini juga terjadi pemekaran kerak bumi adalah wilayah di bagian barat Amerika Serikat, yaitu di Nevada, Utah, dan Idaho.

4. Half-Grabens

Half-Grabens adalah patahan normal yang bidang patahannya berbentuk lengkungan dengan besar kemiringannya semakin berkurang kearah bagian bawah sehingga dapat menyebabkan blok yang turun mengalami rotasi.

5. Reverse Faults

Reverse Faults adalah patahan hasil dari gaya tegasan kompresional horisontal pada batuan yang bersifat retas, dimana “hangingwall block” berpindah relatif kearah atas terhadap “footwall block”.

6. A Thrust Fault

A Thrust Fault adalah patahan “reverse fault” yang kemiringan bidang patahannya lebih kecil dari 150. . Pergeseran dari sesar “Thrust fault” dapat mencapai hingga ratusan kilometer sehingga memungkinkan batuan yang lebih tua dijumpai menutupi batuan yang lebih muda.

7. Strike Slip Faults

Strike Slip Faults adalah patahan yang pergerakan relatifnya berarah horisontal mengikuti arah patahan. Patahan jenis ini berasal dari tegasan geser yang bekerja di dalam kerak bumi. Patahan jenis “strike slip fault” dapat dibagi menjadi 2(dua) tergantung pada sifat pergerakannya. Dengan mengamati pada salah satu sisi bidang patahan dan dengan melihat kearah bidang patahan yang berlawanan, maka jika bidang pada salah satu sisi bergerak kearah kiri kita sebut sebagai patahan “left-lateral strike-slip fault”. Jika bidang patahan pada sisi lainnya bergerak ke arah kanan, maka kita namakan sebagai “right-lateral strike-slip fault”. Contoh patahan jenis “strike slip fault” yang sangat terkenal adalah patahan “San Andreas” di California dengan panjang mencapai lebih dari 600 km.

8. Transform-Faults

Transform-Faults adalah jenis patahan “strike-slip faults” yang khas terjadi pada batas lempeng, dimana dua lempeng saling berpapasan satu dan lainnya secara horisontal. Jenis patahan transform umumnya terjadi di pematang samudra yang mengalami pergeseran (offset), dimana patahan transform hanya terjadi diantara batas kedua pematang, sedangkan dibagian luar dari kedua batas pematang tidak terjadi pergerakan relatif diantara kedua bloknya karena blok tersebut bergerak dengan arah yang sama. Daerah ini dikenal sebagai zona rekahan (fracture zones). Patahan “San Andreas” di California termasuk jenis patahan “transform fault”.


Src : Tun
Eo : Ahmad Zaman Huri
Continue lendo

Batuan dan Jenis Jenisnya

Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain. 

Batuan tersebut merupakan benda padat yang terbentuk secara alamiah, merupakan kumpulan (agredasi) dari mineral baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis dan mempunyai komposisi kimia yang konstan. Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3 jenis golongan. Mereka adalah : batuan beku (igneous rocks), batuan sediment (sedimentary rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic rocks). Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses terbentuknya.

Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite.

Batuan sedimen atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya
terendapkan. Batuan sediment ini bisa digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sediment klastik, batuan sediment kimia, dan batuan sediment organik. Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (salt). Batuan sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batugamping terumbu. batuan sedimen biasanya bisa sangat mudah dikenali dengan bentuk yang berlapis lapis.

Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan barulagi.




Proses-proses tersebut berlangsung sepanjang waktu baik di masa lampau maupun masa yang akan datang. Kejadian alam dan proses geologi yang berlangsung sekarang inilah yang memberikan gambaran apa yang telah terjadi di masa lampau seperti diungkapkan oleh ahli geologi “JAMES HUTTON” dengan teorinya “THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST”.

Src : Tun
Eo : Ahmad Zaman Huri
Continue lendo
 

Geophy Palace Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates