Showing posts with label Profil. Show all posts
Showing posts with label Profil. Show all posts
19.11.14
Vera Halfiani, Dara dengan Segudang Prestasi
Menerima beasiswa pertukaran pelajar ke Jepang, Vera berhasil mewujudkan impiannya untuk membuat banyak penelitian. Salah satuya, ia dan rekan setimnya berhasil membuat daur ulang kotak tisu menjadi kamera.
“Tik, tik, tik!”
Bunyian itu terdengar gaduh dan nyaring ketika membuka pintu ruang laboraturium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Senin, 24 Desember 2012 lalu. Saat hendak melangkahkan kaki ke dalam ruang tersebut, seketika orang-orang yang tadinya sibuk dengan keyboard dan layar komputer, serentak beralih pandangan menatap orang asing yang belum mereka temui sebelumnya.
“Di ruang sebelah sini aja,” tawar sosok sarjana FMIPA itu ketika tau orang di hadapannya terlihat bingung.
Perempuan berwajah oriental dengan tampilan casual ini bernama lengkap Vera Halfiani. Lahir di Banda Aceh, 6 Oktober 1989 silam. Di usianya yang telah mencapai 23 tahun, perempuan yang memiliki senyum manis ini telah mengukir banyak prestasi di bidang sains.
Dara Aceh yang kerap disapa Vera ini, sangat antusias menceritakan segudang pengalaman dan prestasi yang dimilikinya. Vera adalah lulusan sarjana dengan kategori cumlaude di Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Unsyiah di tahun 2012.
Bagaimana tidak, ketika Vera masih menjadi mahasiswa FMIPA semester dua, ia sudah berhasil mendapatkan beasiswa ke Jepang dalam bentuk pertukaran pelajar. “Itu pada tahun 2008. Jadistudent exchange ini adalah kerja sama antara Universitas Fukui di Jepang dengan Fakultas MIPA Unsyiah,” terang penerima predikat mahasiswa berprestasi peringkat tiga di Unsyiah tahun 2011.
Awalnya, Vera tidak menyangka dirinya yang terpilih menjadi salah satu dari 10 yang akan mewakili FMIPA Unsyiah ke Jepang. “Tujuan ikut tes untuk pengalaman aja, pingin tau aja diwawancara. Ternyata Alhamdulillah lulus tes, ya perasaan saya senang tapi pada saat itu juga ada rasa takut. Karena ini pengalaman pertama ke luar negeri, terus ke sana untuk mewakili Unsyiah, pastinya harusbawak nama baik Unsyiah,” tuturnya
Vera mengaku sempat berpikir untuk melepaskan kesempatan ini. “Jadi waktu itu saya mikir-mikir dulu karena belum siap. Kalau dilepasin sayang juga, jadi saya tanyak ke teman untuk meyakini diri. Terus teman bilang ambil aja karena kesempatan itu nggak datang dua kali. Dari situ saya yakinkan diri untuk ambil resiko, dan yang pergi kan lumayan rame ada 10 orang, jadi rasa takutnya berkurang,” terang asisten praktikum mata kuliah riset operasi di Fakultas Pertanian.
Ketika pertama menginjakkan kaki di Jepang, Vera masih merasa tidak percaya kalau dirinya memang sudah di Negeri Sakura itu. Pun demikian, perempuan yang menjadi anggota tim pembuat soal olimpiade matematika Provinsi Aceh ini mengaku tidak terlalu sulit beradaptasi di Jepang.
“Jadi kami pergi didampingi sama dosen pembimbing dua orang, dan dulunya dosen kami ini kuliahnya di Jepang, jadi masalah makanan dan waktu salat mudah diatasi. Di sana, semua kegiatan kami dikoordinasi oleh seorang profesor dari Jepang dan ia sangat toleran dengan orang islam, jam istirahat kami disesuaikan dengan waktu salat,” jelasnya.
Vera menambahkan kalau soal makanan Vera dan teman-temannya masak sendiri di sana. Mereka disediakan sebuah tempat di Universitas Fukui dan untuk masak mereka bergiliran. Kebetulan keberangkatan mereka ke Jepang itu tepat di bulan puasa Jadi mereka masaknya sekalian, untuk berbuka dan untuk sahur. “Yang untuk sahur kami masukkin kedalam box makanan dan kami bawa ke hotel,” tutur Vera yang pernah menjadi panitia pelatihan karya tulis ilmiah oleh Komunitas Tinta Aceh (KOTA).
Selama 11 hari Di Jepang Vera dan temannya melakukan workshop fisika, matematika, biologi dan kimia. “Kami buat alat-alat praktikum dari barang sederhana dan daur ulang. Misalnya kotak tisu yang dibuat menjadi kamera dengan memanfaatkan konsep pembentukan bayangan,” ungkapnya.
Kepulangan dari Jepang, Vera juga mengaplikasikan ilmu yang ia terima dari sana. Vera dan temannya mendapat undangan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dua untuk mengajarkan kepada siswa membuat alat praktikum dengan bahan daur ulang. “Biasanya ketika siswa mendengar kata sains maka yang mereka pikir adalah susah dan membosankan. Dengan praktikum maka akan memudahkan mereka untuk mengerti, tapi kendala di sini alat praktikum mahal dan beberapa sekolah mungkin susah membuat alat itu ada,” terang vera.
Kemudian pada bulan 5 tahun 2012, untuk kedua kalinya vera kembali mendapatkan beasiswa ke Jepang dalam bentuk pertukaran budaya yang dibuat oleh pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Center (JICE).
Vera tidak hanya berprestasi dalam bidang sains, ia juga mendapat penghargaan sebagai peserta dengan nilai memuaskan dalam pelatihan perbaikan baca Al-Qur’an dengan metode Tahsinul Quran, yang diadakan oleh Ma’had Tahfidzul Qur’an Ibnu Mas’ud Markaz Ad Da’wah Al Ishlah Banda Aceh.
Ketika mengakhiri wawancara vera memberikan wejangan. Ia mengatakan untuk jagan ragu mengambil kesempatan, karena menurutnya ada beberapa orang berfikir keluar negeri itu susah dan dulunya ia juga berpikir hal yang sama. Setelah ke Jepang, Vera berpikir semua itu tidak ada yang tidak mungkin, yang buat tidak mungkin itu karena orang tidak mau mencoba dengan alasan takut. Padahal ketika sudah mencoba, semua itu terasa mudah.
“Dulu saya pernah sampaikan pengalaman ini ke suatu forum dan ada satu dosen komentar ke saya, dosen tersebut bilang bahwa kadang mimpi itu berada dekat dengan kita jadi kita harus siap kapanaja,” tuturnya.
Vera pun berharap untuk mahasiswa di Unsyiah, terutama mahasiswa baru jangan cuma kuliah untuk belajar saja, tapi juga harus ikut organisasi dan ikut kompetisi. “Organisasi akan melatih kemampuan dan memperluas wawasan serta mendukung kita di masyarakat dan menjadi nilai tambah buat kita. Jangan malu ikut kompetisi, kompetisi bisa dalam bidang apa saja, misalnya sains, menulis. Dengan kompetisi bahkan kita bisa pergi ke luar negeri tanpa harus mengeluarkan uang,” jelasnya.
Di akhir wawancara, Vera punya pesan singkat untuk mahasiswa Unsyiah. “Raihlah prestasi dan pengalaman hingga titik darak penghabisan.”
Src : Detak
Eo : Ahmad Zaman Huri / Rahmad Fauzi (Komting 13)
10.2.14
Kisah Imam Syafi'i Mengislamkan 17 Atheis
Imam Syafi'i adalah seorang ulama multi-talenta. Diawali dari hafal
Al-Qur'an pada usia 7 tahun dan hafal kitab hadits Al-Muwatha' pada usia
10 tahun, Imam Syaf'i kemudian menjadi ulama ahli fiqih dan ushul fiqih
terkemuka. Al Umm dan Ar Risalah adalah dua karya monumentalnya.
Selain ahli fiqih ahkam, Imam Syafi'i juga terkenal ahli fiqih dakwah. Kemampuannya dalam logika, komunikasi dan berbahasa ia manfaatkan betul untuk berdakwah. Bukan hanya menguatkan aqidah dan keimanan kaum muslimin, tetapi juga mendakwahi non muslim hingga masuk Islam.
Seperti hari itu. 17 orang yang belum mengakui adanya Allah datang kepada Imam Syafi'i.
"Apa buktinya jika Allah itu ada?" tanya mereka.
"Daun Murbei. Kalian tahu rasanya, bentuk, warna dan baunya?" jawab Imam Syafi'i sambil melontarkan pertanyaan.
"Ya, kami tahu."
"Ketika ulat sutra memakan daun itu, maka yang keluar dari ulat tersebut adalah sutra. Jika yang memakannya adalah lebah, yang keluar adalah madu. Jika yang memakannya adalah kambing, yang keluar adalah kotoran. Jika yang memakannya adalah kijang, tubuhnya akan mengkristalkan minyak misik. Siapakah yang menjadikan ini semua, padahal asalnya dari daun yang sama, daun Murbei?"
Mereka terdiam. Tetapi mereka berpikir. Dan... atas penjelasan Imam Syafi'i yang memukau ini akhirnya mereka masuk Islam
Selain ahli fiqih ahkam, Imam Syafi'i juga terkenal ahli fiqih dakwah. Kemampuannya dalam logika, komunikasi dan berbahasa ia manfaatkan betul untuk berdakwah. Bukan hanya menguatkan aqidah dan keimanan kaum muslimin, tetapi juga mendakwahi non muslim hingga masuk Islam.
Seperti hari itu. 17 orang yang belum mengakui adanya Allah datang kepada Imam Syafi'i.
"Apa buktinya jika Allah itu ada?" tanya mereka.
"Daun Murbei. Kalian tahu rasanya, bentuk, warna dan baunya?" jawab Imam Syafi'i sambil melontarkan pertanyaan.
"Ya, kami tahu."
"Ketika ulat sutra memakan daun itu, maka yang keluar dari ulat tersebut adalah sutra. Jika yang memakannya adalah lebah, yang keluar adalah madu. Jika yang memakannya adalah kambing, yang keluar adalah kotoran. Jika yang memakannya adalah kijang, tubuhnya akan mengkristalkan minyak misik. Siapakah yang menjadikan ini semua, padahal asalnya dari daun yang sama, daun Murbei?"
Mereka terdiam. Tetapi mereka berpikir. Dan... atas penjelasan Imam Syafi'i yang memukau ini akhirnya mereka masuk Islam
Src : Buku Qashashush Shalihin karya Syaikh Dr. Mustafa Murad
Eo : Ahmad Zaman Huri
5.2.14
Penemu Alat Ukur Gempa Bumi
Kenapa Kekuatan gempa diukur dengan skala Richter Ya, ?
Ilmuwan seismologi dari Amerika Serikat ini lahir di Hamilton, Ohio, Amerika Serikat. Dia berhasil menyelesaikan gelar doktornya di Institut Kalifornia pada 1928. yang bernama Charles Richter
Pada 1927, Richter bekerja pada Institut Carnegie, selanjutnya dia diterima di Institut Teknologi Kalifornia tempat dia belajar dulu. Kemudian, dia diangkat menjadi profesor pada bidang seismologi pada 1952.
Richter mengembangkan skala untuk mengukur kekuatan gempa bumi pada tahun 1935 yang dikenal sebagai skala Richter. Skala untuk mengukur kekuatan gempa telah diperkenalkan terlebih dahulu oleh pendahulunya De Rossi pada 1880-an dan Giuseppe Mercalli pada 1902, tetapi keduanya masih menggunakan skala kualitatif berdasarkan tingkat kerusakan bangunan setelah terjadi gempa bumi. Tentu saja ini hanya bisa diterapkan di tempat yang ada bangunannya dan sangat tergantung dari jenis material pembuat bangunannya.
Sementara, Richter bersama rekan-rekannya sesama ilmuwan berhasil menemukan alat ukur kekuatan gempa yang didasarkan kepada tingkat energi yang dilepaskan pusat gempa. Richter membagi tingkat kekuatan gempa itu dari ukuran satu hingga sembilan. Salah satu buku Richter yang cukup terkenal di bidang sesismlogi berjudul, Seismicity of the Earth yang ditulis bersama Gutenberg.
ilmuwan penemu alat ukur kekuatan gempa adalah Charles Richter. Sebagai bentuk penghargaan atas temuannya, maka satuan untuk kekuatan gempa disebut skala Richter.
Src : AdD
Eo : Ahmad Zaman Huri
1.12.13
Biografi Piri Reis

dimana sebuah fragmen kecil yang menunjukkan Greenland dan Amerika Utara dari Labrador dan Newfoundland di utara ke Florida, Kuba dan bagian dari Amerika Tengah di selatan. Menurut teks pencetakan, ia telah menarik peta itu menggunakan sekitar dua puluh grafik asing dan mappa Mundi (Arab, Spanyol, Portugis, Cina, India dan Yunani) termasuk salah satu Christopher Columbus.
Sedikit yang diketahui tentang identitas Piri Reis. Bahkan nama diterjemahkan secara kasar berarti “kapten laut” asal-Nya masih bisa diperdebatkan, dengan sumber merujuk kepadanya sebagai Kristen, mungkin Yunani., Yunani, Yahudi, atau etnis Turki. Hadji Muhiddin Piri Ahmed lahir baik di Gallipoli bagian Eropa dari Kekaisaran Ottoman atau di Karaman, Anatolia pusat, tetapi tanggal tepat kelahirannya tidak diketahui. Ia adalah putra Hadji Mehmed Piri, saudara Laksamana Kemal Reis dan mulai terlibat dalam pembajakan ketika ia masih muda, di 1481, mengikuti pamannya Kemal Reis, seorang bajak laut dan pelaut yang terkenal waktu yang kemudian menjadi terkenal Laksamana armada Ottoman. Selama periode Ottoman sedang berperang, bersama-sama dengan pamannya, ia mengambil bagian dalam banyak perkelahian laut melawan Spanyol, Genoa dan Venesia, termasuk Pertempuran Pertama Lepanto (Pertempuran Zonchio) pada 1499 dan Kedua Pertempuran Lepanto ( Pertempuran Modon) pada 1500. Ketika pamannya Kemal Reis tenggelam pada tahun 1511 ketika kapalnya rusak oleh badai, Piri kembali ke Gallipoli di mana ia mulai bekerja mempelajari tentang navigasi.
Pada 1516 dia lagi di laut sebagai kapten kapal di armada Ottoman. Ia mengambil bagian dalam kampanye 1516-17 melawan Mesir. Pada tahun 1522 ia berpartisipasi dalam pengepungan Rhodes terhadap Knights of St John yang berakhir dengan menyerahkan pulau itu kepada Utsmani pada 25 Desember 1522 dan keberangkatan permanen Ksatria dari Rhodes pada 1 Januari 1523. Pada 1524 ia menjadi kapten kapal yang mengambil Wazir tragis Pargal? Ibrahim Pasha ke Mesir.
Pada tahun 1547, Piri telah naik ke peringkat Reis (laksamana) sebagai komandan armada Ottoman di Samudra Hindia dan laksamana armada di Mesir, berkantor pusat di Suez. Pada 26 Februari 1548 ia merebut kembali Aden dari Portugis, diikuti pada 1552 oleh penangkapan Muscat, yang Portugal telah diduduki sejak 1507, dan pulau penting dari Kish. Turning lebih ke timur, Piri Reis ditangkap pulau Hormuz di Selat Hormuz, di pintu masuk Teluk Persia. Ketika Portugis mengalihkan perhatian mereka ke Teluk Persia, Piri Reis menduduki semenanjung Qatar dan pulau Bahrain untuk mencabut Portugis dari basa yang cocok di pantai Arab.
Dia kemudian kembali ke Mesir, seorang pria tua mendekati usia 90. Ketika ia menolak untuk mendukung gubernur Ottoman Basra, Kubad Pasha, di lain kampanye melawan Portugis di Teluk Persia utara, Piri Reis adalah publik dipenggal kepalanya di 1554 atau 1555. Beberapa kapal perang dan kapal selam Angkatan Laut Turki telah dinamai Piri Reis.
Piri Reis adalah penulis Bahrie Kitab-i salah satu buku paling terkenal modern pra navigasi termasuk peta dunia. Meskipun ia tidak seorang penjelajah dan tidak pernah berlayar ke Atlantik, dengan memanfaatkan, menurut pencetakan, dari sekitar dua puluh peta Arab, Spanyol, Portugis, Cina, India dan Yunani lebih tua, ia berhasil memberi gambaran yang komprehensif dunia yang dikenal di jamannya termasuk pantai baru-baru ini dieksplorasi dari kedua Atlantik Afrika dan benua Amerika (tercetak “tanah dan pulau-pulau ini diambil dari peta Columbus”). Dalam teks ia juga memberikan sebagai sumber “peta ditarik dalam waktu Alexander Agung”, tetapi kemungkinan besar ia telah salah bingung Ptolemeus geografi Yunani kuno abad AD 2 dengan Jenderal bernama sama Alexander (dari enam abad sebelum ) karena peta nya adalah sama dengan peta de reproduksi Johannes Stobnicza terkenal Ptolemeus, dicetak pada 1512 buku kuno itu. telah diterjemahkan dalam bahasa Turki setelah pesanan pribadi Mehmed II beberapa dekade sebelumnya. Asal Columbus dari bagian Atlantik peta dikonfirmasi oleh kesalahan yang terkandung (seperti keyakinan Columbus ‘bahwa Kuba adalah semenanjung benua) karena pada saat naskah yang dihasilkan, orang Spanyol sudah selama dua tahun di Meksiko. Selain peta, buku ini juga berisi informasi terperinci mengenai pelabuhan-pelabuhan utama, teluk, teluk, tanjung, semenanjung, pulau, selat dan tempat penampungan yang ideal dari Laut Mediterania, serta teknik-teknik navigasi dan informasi navigasi-terkait astronomi, bersama-sama dengan informasi tentang orang lokal setiap negara dan kota dan aspek ingin tahu budaya mereka. Ada tiga puluh legenda di sekitar peta dunia, 29 di Turki dan satu dalam bahasa Arab, yang terakhir adalah memberikan tanggal sebagai bulan Muharrem dari 919 AH (sesuai dengan musim semi 1513 AD) tetapi kebanyakan penelitian mengidentifikasi tanggal sebagai lebih mungkin yang 1521. Hal ini direvisi pada 1524-5 dengan informasi tambahan dan grafik yang lebih baik dibuat dalam rangka untuk disajikan sebagai hadiah untuk Suleiman I. Edisi revisi memiliki total 434 halaman berisi 290 peta.
Kitab-i Bahrie memiliki dua bagian utama, dengan bagian pertama yang didedikasikan untuk informasi tentang jenis badai, teknik menggunakan kompas, grafik portolan dengan informasi rinci tentang pelabuhan dan pantai, metode pencarian arah menggunakan bintang-bintang, karakteristik utama lautan dan tanah di sekitar mereka. Penekanan khusus diberikan kepada penemuan di Dunia Baru oleh Christopher Columbus dan orang-orang dari Vasco da Gama dan pelaut Portugis lain dalam perjalanan mereka ke India dan sisanya dari Asia.
Bagian kedua adalah seluruhnya terdiri dari grafik portolan dan panduan pesiar. Setiap topik berisi peta suatu pulau atau pantai. Dalam buku pertama (1521), bagian ini memiliki total 132 portolan grafik, sedangkan buku kedua (1525) memiliki total 210 portolan grafik. Bagian kedua dimulai dengan deskripsi Selat Dardanella dan berlanjut dengan pulau dan garis pantai Laut Aegea, Laut Ionia, Laut Adriatik, Laut Tyrrhenian, Ligurian Laut, Riviera Perancis, Kepulauan Balearic, pantai Spanyol, Selat Gibraltar, Kepulauan Canary, pantai Afrika Utara, Mesir dan Sungai Nil, Levant dan garis pantai Anatolia. Bagian ini juga berisi deskripsi dan gambar dari monumen terkenal dan bangunan di setiap kota, serta informasi biografis tentang Piri Reis yang juga menjelaskan alasan mengapa dia lebih menyukai untuk mengumpulkan grafik dalam buku, bukan gambar peta tunggal, yang tidak akan dapat mengandung informasi begitu banyak dan detail.
Satu abad setelah kematian Piri dan pada paruh kedua abad ke-17 versi ketiga bukunya diproduksi yang meninggalkan teks versi kedua terpengaruh sedangkan bagian kartografis memperkaya naskah tersebut. Ini termasuk peta tambahan besar-besaran baru kebanyakan salinan Italia (dari Battista Agnese dan Jacopo Gastaldi) dan Belanda (Abraham Ortelius) karya abad sebelumnya. Peta ini jauh lebih akurat dan menggambarkan Laut Hitam yang tidak terdiri dalam asli.
Salinan Kitab-i Bahrie ditemukan di berbagai perpustakaan dan museum di seluruh dunia. Salinan dari edisi pertama (1521) ditemukan di Istana Topkapi, Perpustakaan Nuruosmaniye dan Perpustakaan Raya Sulaimaniah di Istanbul, Perpustakaan Universitas Bologna, Perpustakaan Nasional Wina, Perpustakaan Negara Dresden, Perpustakaan Nasional Prancis di Paris, British Museum di London, Perpustakaan Bodleian di Oxford dan Walters Art Museum di Baltimore. Salinan dari edisi kedua (1525) ditemukan di Istana Topkapi, yang Köprülüzade Fazil Ahmed Pasa Perpustakaan, Perpustakaan Raya Sulaimaniah dan Perpustakaan Nasional Perancis.
Source : PGO
Editor : Ahmad Zaman Hoery
Editor : Ahmad Zaman Hoery
20.11.13
Abu Nawas, Penyair Jenaka ini Bukan Cuma Dongeng
Cerita 1001 malam sangat melegenda seantero dunia. Salah satu tokohnya
yang terkenal, Abu Nawas disebut-sebut sebagai orang yang sangat pintar
dan penuh akal. Kisahnya yang terkadang aneh menimbulkan pertanyaan,
apakah Abu Nawas hanya rekaan dongeng semata?
Abu Nawas benar-benar tokoh yang pernah hidup di bawah pemerintahan khalifah Harun Al-Rasyid (Dinasti Abbasiyah). Nama aslinya Abu Ali al-Hasan bin Hani al-Hakami. Dia dilahirkan pada 145 Hijriah [756 M dan meninggal 814 M] di Kota Ahvaz di negeri Persia (Iran).
Abu Nawas benar-benar tokoh yang pernah hidup di bawah pemerintahan khalifah Harun Al-Rasyid (Dinasti Abbasiyah). Nama aslinya Abu Ali al-Hasan bin Hani al-Hakami. Dia dilahirkan pada 145 Hijriah [756 M dan meninggal 814 M] di Kota Ahvaz di negeri Persia (Iran).
Ayahnya, Hani al-Hakam, merupakan anggota legiun militer Marwan II.
Sementara ibunya bernama Jalban, wanita Persia yang bekerja sebagai
pencuci kain wol. Sayang, ayahnya cepat berpulang sehingga Abu Nawas
menjadi yatim. Sang ibu kemudian membawanya ke Bashrah, Irak. Di kota
inilah Abu Nawas belajar berbagai ilmu pengetahuan.
Abu Nawas belajar sastra Arab kepada Abu Zaid al-Anshari dan Abu Ubaidah. Ia juga belajar Al-Quran kepada Ya'qub al-Hadrami. Sementara dalam Ilmu Hadis, ia belajar kepada Abu Walid bin Ziyad, Muktamir bin Sulaiman, Yahya bin Said al-Qattan, dan Azhar bin Sa'ad as-Samman.
Pertemuannya dengan penyair dari Kufah, Walibah bin Habab al-Asadi, telah memperhalus gaya bahasanya dan membawanya ke puncak kesusastraan Arab. Walibah sangat tertarik pada bakat Abu Nawas yang kemudian membawanya kembali ke Ahwaz, lalu ke Kufah. Di Kufah bakat Abu Nawas digembleng. Ahmar menyuruh Abu Nawas berdiam di pedalaman, hidup bersama orang-orang Arab Badui untuk memperdalam dan memperhalus bahasa Arab.
Abu Nawas belajar sastra Arab kepada Abu Zaid al-Anshari dan Abu Ubaidah. Ia juga belajar Al-Quran kepada Ya'qub al-Hadrami. Sementara dalam Ilmu Hadis, ia belajar kepada Abu Walid bin Ziyad, Muktamir bin Sulaiman, Yahya bin Said al-Qattan, dan Azhar bin Sa'ad as-Samman.
Pertemuannya dengan penyair dari Kufah, Walibah bin Habab al-Asadi, telah memperhalus gaya bahasanya dan membawanya ke puncak kesusastraan Arab. Walibah sangat tertarik pada bakat Abu Nawas yang kemudian membawanya kembali ke Ahwaz, lalu ke Kufah. Di Kufah bakat Abu Nawas digembleng. Ahmar menyuruh Abu Nawas berdiam di pedalaman, hidup bersama orang-orang Arab Badui untuk memperdalam dan memperhalus bahasa Arab.
Penyair khamar. Begitu Abu Nuwas dijuluki sebagian orang, karena dia mengangkat minuman haram sebagai tema puisinya. Dalam puisi khumrayat, ia menggambarkan kelezatan dan keburukannya, pemerasan, pengolahan, rasa, warna, dan baunya hingga para peminumnya. Menurutnya, khamar dapat menenangkan hatinya yang gundah.
Abu Nuwas juga sempat dituding sebagai penyair zindik atau pendosa besar gara-gara puisinya yang sering dianggap melampaui batas kesopanan dan merendahkan ajaran agama.
Walau demikian, Abu Nawas dikenal sebagai penyair multivisi, penuh canda, berlidah tajam, pengkhayal ulung, dan tokoh terkemuka sastrawan angkatan baru. Namun sayang, karya-karya ilmiahnya justru jarang dikenal di dunia intelektual. Ia hanya dipandang sebagai orang yang suka bertingkah lucu dan tidak lazim. Kepandaiannya menulis puisi menarik perhatian Khalifah Harun al-Rasyid. Melalui musikus istana,shaq al-Wawsuli, Abu Nawas dipanggil untuk menjadi penyair istana (sya'irul bilad).
Sikapnya yang jenaka menjadikan perjalanan hidupnya benar-benar penuh warna. Kegemarannya bermain kata-kata dengan selera humor yang tinggi seakan menjadi legenda tersendiri dalam khazanah peradaban dunia.
Masuk penjara
Suatu ketika Abu Nawas membaca puisi Kafilah Bani Mudhar yang dianggap menyinggung Khalifah. Tentu saja Khalifah murka, lantas memenjarakannya. Sejak mendekam di penjara, syair-syair Abu Nawas berubah, menjadi religius. Jika sebelumnya ia sangat pongah dengan kehidupan duniawi yang penuh glamor dan hura-hura, kini ia lebih pasrah kepada kekuasaan Allah.
Setelah bebas, ia berpaling dari Khalifah dan mengabdi kepada Perdana Menteri Barmak. Ia meninggalkan Baghdad setelah keluarga Barmak jatuh pada tahun 803 M. Setelah itu ia pergi ke Mesir dan menggubah puisi untuk Gubernur Mesir, Khasib bin Abdul Hamid al-Ajami. Tetapi, ia kembali lagi ke Baghdad setelah Harun al-Rasyid meninggal dan digantikan oleh Al-Amin.
Konon Abu Nawas meninggal karena dianiaya oleh seseorang yang disuruh oleh keluarga Nawbakhti yang menaruh dendam kepadanya. Ia dimakamkan di Syunizi di jantung Kota Baghdad.
Source : AKD
Eidtor : Ahmad Zaman Huri
Tentang Rumus Energi

Siapa di antara kita yang belum pernah melihat persamaan Einstein yang
terkenal, E = MC2? Hal ini telah menjadi bagian dari budaya populer dan
merupakan komponen dari setiap kurikulum sains didunia pendidikan.
Bahkan dengan terlanjur mendunianya persamaan dari Einstein tersebut
sampai pernah dipakai sebagai judul untuk album Mariah Carey. Banyak
orang juga tahu bahwa E berarti energi, M singkatan Massa, dan C2
singkatan kecepatan cahaya kuadrat.
Jadi Rumus Energi adalah E = MC2 singkatan dari "Energi sama dengan massa kali kecepatan cahaya kuadrat." Tapi bagaimanakah Rumus Energi dapat berarti dan berguna dalam pengimplementasiannya?
Untuk menjelaskan Rumus Energi tersebut menjadi lebih sederhana,
persamaan dapat dimisalkan jika Anda mengambil massa dan mempercepatnya
sampai bergerak dengan kecepatan cahaya kuadrat, massa tersebut akan
berubah menjadi energi murni. Sekarang, setiap kelas 6 pelajaran ilmu
pengetahuan alam akan memberitahu Anda bahwa massa adalah ukuran dari
materi (berat). Massa pada dasarnya memberitahu Anda berapa banyak atom
dalam elemen dan berapa kepadatan mereka dikemas dalam bersama-sama.
Ketika Anda berbicara tentang massa, Anda berbicara tentang hal - apa
yang kita anggap menjadi fisik, materi, dan nyata.
Jika kita mengambil gagasan massa, dan pasang kembali ke dalam persamaan, kita melihat bahwa pada dasarnya setiap benda fisik dari sebuah atom akan berubah menjadi energi murni jika bergerak cukup cepat. Hal itu benar-benar menarik meskipun ketika persamaan dibalik (M = E/C2), kita melihat bahwa energi, jika melambat akan berubah menjadi materi fisik.
Fenomena ini terjadi milyaran kali setiap hari di planet kita dalam proses tersebut kita semua tahu sebagai fotosintesis. Energi panas dan mempunyai kecepatan cahaya dari matahari ke bumi melambat oleh tanaman dan diubah menjadi materi, khususnya dalam bentuk pertumbuhan tanaman baru.
Ini membawa kita ke teori ilmiah lain yang terkait erat. Ini adalah Hukum Kekekalan Energi. Hukum ini menyatakan bahwa ada jumlah terbatas dan spesifik tentang energi di alam semesta dan bahwa hal itu tidak dapat diciptakan maupun dihancurkan. Ini hanya dapat mengubah bentuknya. Sebagai contoh, dalam tubuh Anda, materi fisik dalam bentuk makanan diubah menjadi energi mekanik dan termal, yang dinyatakan sebagai panas tubuh dan gerakan Anda masing-masing. E = MC2 menjelaskan persis bagaimana perubahan bentuk energi - dengan mempercepat atau memperlambat.
E = MC2 menunjukkan kepada kita bahwa materi dan Energi adalah hal yang sama dalam bentuk yang berbeda, atau lebih tepatnya, mereka adalah hal yang sama bergerak dengan kecepatan yang berbeda. Jadi Anda terbuat dari energi yang sama seperti komputer di mana Anda duduk membaca artikel ini, itu hanya membuat Anda bergetar pada tingkat yang lebih cepat dari pada komputer.
Segala sesuatu di alam semesta dari planet dan bintang-bintang sampai serangga terkecil terus bergetar dan pergeseran sebagai energi terus memperlambat dan mempercepat. Yang aneh adalah bahwa tidak ada yang tahu persis energi apa. Para ilmuwan dapat menggambarkan perilaku dan membuat prediksi akurat tentang apa yang akan dilakukan dalam kondisi tertentu, tetapi mereka belum bisa mendefinisikannya.
Source : http://1001sumberenergi.blogspot.com
Editor : Ahmad Zaman Huri
28.10.13
Galileo galilei 1564-1642
Ilmuwan Itali besar ini mungkin lebih bertanggung jawab terhadap perkembangan metode ilmiah dari siapa pun juga. Galileo lahir di Pisa, tahun 1564. Selagi muda belajar di Universitas Pisa tetapi mandek karena urusan keuangan. Meski begitu tahun 1589 dia mampu dapat posisi pengajar di universitas itu. Beberapa tahun kemudian dia bergabung dengan Universitas Padua dan menetap di sana hingga tahun 1610. Dalam masa inilah dia menciptakan tumpukan penemuan-penemuan ilmiah.
Sumbangan penting pertamanya di bidang mekanika. Aristoteles mengajarkan, benda yang lebih berat jatuh lebih cepat ketimbang benda yang lebih enteng, dan bergenerasi-generasi kaum cerdik pandai menelan pendapat filosof Yunani yang besar pengaruh ini. Tetapi, Galileo memutuskan mencoba dulu benar-tidaknya, dan lewat serentetan eksperimen dia berkesimpulan bahwa Aristoteles keliru. Yang benar adalah, baik benda berat maupun enteng jatuh pada kecepatan yang sama kecuali sampai batas mereka berkurang kecepatannya akibat pergeseran udara. (Kebetulan, kebiasaan Galileo melakukan percobaan melempar benda dari menara Pisa tampaknya tanpa sadar).
Mengetahui hal ini, Galileo mengambil langkah-langkah lebih lanjut. Dengan
hati-hati dia mengukur jarak jatuhnya benda pada saat yang ditentukan dan mendapat bukti bahwa jarak yang dilalui oleh benda yang jatuh adalah berbanding seimbang dengan jumlah detik kwadrat jatuhnya benda. Penemuan ini (yang berarti penyeragaman percepatan) memiliki arti penting tersendiri. Bahkan lebih penting lagi Galileo berkemampuan menghimpun hasil penemuannya dengan formula matematik. Penggunaan yang luas formula matematik dan metode matematik merupakan sifat penting dari ilmu pengetahuan modern.
Sumbangan besar Galileo lainnya ialah penemuannya mengenai hukum kelembaman. Sebelumnya, orang percaya bahwa benda bergerak dengan sendirinya cenderung menjadi makin pelan dan sepenuhnya berhenti kalau saja tidak ada tenaga yang menambah kekuatan agar terus bergerak. Tetapi percobaan-percobaan Galileo membuktikan bahwa anggapan itu keliru. Bilamana kekuatan melambat seperti misalnya pergeseran, dapat dihilangkan, benda bergerak cenderung tetap bergerak tanpa batas. Ini merupakan prinsip penting yang telah berulang kali ditegaskan oleh Newton dan digabungkan dengan sistemnya sendiri sebagai hukum gerak pertama
salah satu prinsip vital dalam ilmu pengetahuan.
Menara miring Pisa yang dianggap digunakan oleh Galileo mendemonstrasikan hukum-hukum mengenai jatuhnya sesuatu benda
Penemuan Galileo yang paling masyhur adalah di bidang astronomi. Teori
perbintangan di awal tahun 1600-an berada dalam situasi yang tak menentu. Terjadi selisih pendapat antara penganut teori Copernicus yang matahari-sentris dan penganut teori yang lebih lama, yang bumi-sentris. Sekitar tahun 1609 Galileo menyatakan kepercayaannya bahwa Copernicus berada di pihak yang benar, tetapi waktu itu dia tidak tahu cara membuktikannya. Di tahun 1609, Galileo dengar kabar bahwa teleskop diketemukan orang di Negeri Belanda. Meskipun Galileo hanya mendengar samar-samar saja mengenai peralatan itu, tetapi berkat kegeniusannya dia mampu menciptakan sendiri teleskop. Dengan alat baru ini dia mengalihkan perhatiannya ke langit dan hanya dalam setahun dia sudah berhasil membikin serentetan penemuan besar.
Pada halaman ini Galileo pertama kali menulis tentang pengamatan bulan
dari planet Jupiter. Pengamatan inilah yang menjungkirbalikkan kaidah bahwa seluruh benda langit harus mengitari Bumi. Galileo menulisnya secara lengkap tentang hal ini dalam Sidereus Nuncius pada bulan Maret 1610.
Dilihatnya bulan itu tidaklah rata melainkan benjol-benjol, penuh kawah dan
gunung-gunung. Benda-benda langit, kesimpulannya, tidaklah rata serta licin melainkan tak beraturan seperti halnya wajah bumi. Ditatapnya Bima Sakti dan tampak olehnya bahwa dia itu bukanlah semacam kabut samasekali melainkan terdiri dari sejumlah besar bintang-bintang yang dengan mata telanjang memang seperti teraduk dan membaur satu sama lain.
Kemudian diincarnya planit-planit dan tampaklah olehnya Saturnus bagaikan dilingkari gelang. Teleskopnya melirik Yupiter dan tahulah dia ada empat buah bulan berputar-putar mengelilingi planit itu. Di sini terang-benderanglah baginya bahwa benda-benda angkasa dapat berputar mengitari sebuah planit selain bumi. Keasyikannya menjadi-jadi: ditatapnya sang surya dan tampak olehnya ada bintik-bintik dalam wajahnya. Memang ada orang lain sebelumnya yang juga melihat bintik-bintik ini, tetapi Galileo menerbitkan hasil penemuannya dengan cara yang lebih efektif dan menempatkan masalah bintik-bintik matahari itu menjadi perhatian dunia ilmu pengetahuan. Selanjutnya, penelitiannya beralih ke planit
Venus yang memiliki jangka serupa benar dengan jangka bulan. Ini merupakan bagian dari bukti penting yang mengukuhkan teori Copernicus bahwa bumi dan semua planit lainnya berputar mengelilingi matahari.
Ilustrasi dari hukum daya pengungkit Galileo dipetik dari buku Galileo ‘Perbincangan Matematik dan Peragaan’
Penemuan teleskop dan serentetan penemuan ini melempar Galileo ke atas tangga kemasyhuran. Sementara itu, dukungannya terhadap teori Copernicus menyebabkan dia berhadapan dengan kalangan gereja yang menentangnya habis-habisan. Pertentangan gereja ini mencapai puncaknya di tahun 1616: dia diperintahkan menahan diri dari menyebarkan hipotesa Copernicus. Galileo merasa tergencet dengan pembatasan ini selama bertahun-tahun. Baru sesudah Paus meninggal tahun 1623, dia digantikan oleh orang yang mengagumi Galileo. Tahun berikutnya, Paus baru ini –Urban VIII– memberi pertanda walau samar-samar bahwa larangan buat
Galileo tidak lagi dipaksakan.
Enam tahun berikutnya Galileo menghabiskan waktu menyusun karya ilmiahnya yang penting Dialog Tentang Dua Sistem Penting Dunia. Buku ini merupakan peragaan hebat hal-hal yang menyangkut dukungan terhadap teori Copernicus dan buku ini diterbitkan tahun 1632 dengan ijin sensor khusus dari gereja. Meskipun begitu, penguasa-penguasa gereja menanggapi dengan sikap berang tatkala buku terbit dan Galileo langsung diseret ke muka Pengadilan Agama di Roma dengan tuduhan melanggar larangan tahun 1616.
Tetapi jelas, banyak pembesar-pembesar gereja tidak senang dengan keputusan menghukum seorang sarjana kenamaan. Bahkan dibawah hukum gereja saat itu, kasus Galileo dipertanyakan dan dia cuma dijatuhi hukuman enteng. Galileo tidak dijebloskan ke dalam bui tetapi sekedar kena tahanan rumah di rumahnya sendiri yang cukup enak di sebuah villa di Arcetri. Teorinya dia tidak boleh terima tamu, tetapi nyatanya aturan itu tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hukuman lain terhadapnya hanyalah suatu permintaarn agar dia secara terbuka mencabut kembali
pendapatnya bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Ilmuwan berumur 69 tahun ini melaksanakannya di depan pengadilan terbuka. (Ada ceritera masyhur yang tidak tentu benarnya bahwa sehabis Galileo menarik lagi pendapatnya dia menunduk ke bumi dan berbisik pelan, "Tengok, dia masih terus bergerak!"). Di kota Arcetri dia meneruskan kerja tulisnya di bidang mekanika. Galileo meninggal tahun 1642.
Sumbangan besar Galileo terhadap kemajuan ilmu pengetahuan sudah lama dikenal. Arti penting peranannya terletak pada penemuan-penemuan ilmiah seperti hukum kelembaman, penemuan teleskopnya, pengamatan bidang astronominya dan kegeniusannya membuktikan hipotesa Copernicus. Dan yang lebih penting adalah peranannya dalam hal pengembangan metodologi ilmu pengetahuan. Umumnya para filosof alam mendasarkan pendapatnya pada pikiran-pikiran Aristoteles serta membuat penyelidikan secara kualitatif dan fenomena yang terkategori. Sebaliknya,
Galileo menetapkan fenomena dan melakukan pengamatan atas dasar kuantitatif. Penekanan yang cermat terhadap perhitungan secara kuantitatif sejak itu menjadi dasar penyelidikan ilmu pengetahuan di masa-masa berikutnya.
Galileo mungkin lebih punya tanggung jawab daripada orang mana pun untuk penyelidikan ilmiah dengan sikap empiris. Dialah, dan bukannya yang lain, yang pertama kali menekankan arti penting peragaan percobaan-percobaan, dia menolak pendapat bahwa masalah-masalah ilmiah dapat diputuskan bersama dengan kekuasaan, apakah kekuasaan itu namanya Gereja atau kaidah dalil Aristoteles. Dia juga menolak keras bersandar pada skema-skema yang menggunakan alasan ruwet dan
bukannya bersandar pada dasar percobaan yang mantap. Cerdik cendikiawan abad tengah memperbincangkan bertele-tele apa yang harus terjadi dan mengapa sesuatu hal terjadi, tetapi Galileo bersikeras pada arti penting melakukan percobaan untuk memastikan apa sesungguhnya yang terjadi. Pandangan ilmiahnya jelas gamblang tidak berbau mistik, dan dalam hubungan ini dia bahkan lebih modern ketimbang para penerusnya, seperti misalnya Newton.
Galileo, dapat dianggap orang yang taat beragama. Lepas dari hukuman yang dijatuhkan terhadap dirinya dan pengakuannya, dia tidak menolak baik agama maupun gereja. Yang ditolaknya hanyalah percobaan pembesar-pembesar gereja untuk menekan usaha penyelidikan ilmu pengetahuannya. Generasi berikutnya amat beralasan mengagumi Gahleo sebagai lambang pemberontak terhadap dogma dan terhadap kekuasaan otoriter yang mencoba membelenggu kemerdekaan berfikir. Arti pentingnya yang lebih menonjol lagi adalah peranan yang dimainkannya dalam hal meletakkan dasar-dasar metode ilmu pengetahuan modern.
Editor : Ahmad Zaman huri
Kenalan yuk dengan Pencipta Android
Menyebut android, rasanya nama ini sudah demikian populer di seluruh
dunia. Namun pernahkah Anda bertanya mengapa lambangnya robot dan siapa
sih penciptanya?
Andy Rubin, pria kelahiran New Bedford 22 Juni 1946. Inilah sosok dibalik sistem operasi yang sangat sukses menghiasi ponsel-ponsel pintar generasi akhir. Rubin adalah enterpreneur yang pantang menyerah. Jauh sebelum bergabung dengan Google ia beberapa kali membangun perusahaan dan hancur. Kemudian membuat perusahaan baru lagi dengan ide-ide baru, lalu bangkrut lagi.
Andy Rubin, pria kelahiran New Bedford 22 Juni 1946. Inilah sosok dibalik sistem operasi yang sangat sukses menghiasi ponsel-ponsel pintar generasi akhir. Rubin adalah enterpreneur yang pantang menyerah. Jauh sebelum bergabung dengan Google ia beberapa kali membangun perusahaan dan hancur. Kemudian membuat perusahaan baru lagi dengan ide-ide baru, lalu bangkrut lagi.
![]() |
idownloadblog |
Rubin pernah bekerja di perusahaan Apple di bagian manufaktur. Ia
bekerja di bawah kepemimpinan CEO John Sculley pada 1989, sebelum Steve
Jobs mengambil alih kepemimpinan. Namun kariernya di Apple tidaklah
mulus ketika Andy dipindahkan ke bagian riset dan bekerja di anak
perusahaan Apple, General Magic.
Mantan karyawan dan veteran Apple kemudian sepakat membangun perusahaan baru bernama Artemis Research pada 1995. Perusahaan yang berfokus pada pengembangan tayangan televisi yang digabung dengan internet, dan berganti nama menjadi MSN TV. Perusahaan itu diakuisisi oleh Microsoft, dan akhirnya Andy keluar dari perusahaan pada 1999, menyewa sebuah ruko di Palo Alto, California, dan memuaskan dahaganya untuk menciptakan berbagai macam robot.
Oh ya, saat Rubin lulus kuliah ia bekerja di bagian robotika pada perusahaan Carl Zeiss A.G. Dari sinilah minatnya pada dunia robot semakin menjadi-jadi. Karena ini pula yang jadi alasan android ciptaannya memakai lambang robot.
Ok, kembali ke tahun 1999 saat Rubin menyewa ruko dan menciptakan robot, ia juga akhirnya membuka perusahaan lagi. Kali ini idenya mengembangkan sebuah perangkat laiknya ponsel yang memiliki kelebihan untuk mengakses data pada perusahaan bernama Danger Inc. Seperti PDA, namun Andy mengatakan perangkatnya bukanlah PDA, tapi lebih dari itu. Ia menyebutnya Sidekick. Hingga akhirnya perusahaan kembali dibeli Microsoft dan Andy lagi-lagi keluar di tahun 2003.
Setahun sebelum keluar dari perusahaan yang diakuisisi Microsoft tersebut, Rubin sempat memberikan kuliah tamu pada suatu universitas tentang keunggulan Sidekick di tahun 2002. Pada saat itu pula pendiri Google, Lary Page dan Sergei Brin, mengikuti kuliah tersebut. Petinggi Google menghampiri Andy seusai acara dan amat tertarik dengan idenya. Dan lagi-lagi Andy membangun perusahaan baru bernama Android Inc pada 2003 dengan mengembangkan program Sidekick. Hingga pada 2005 Android dibeli oleh raksasa Google. Dan mulai saat itulah Android menjadi sistem operasi ponsel-ponsel di seluruh dunia.
Editor : Ahmad Zaman huri
Subscribe to:
Posts (Atom)