7.10.13
Makalah Kuliah Tentang Seismograf
PEMBAHASAN
1.1.PENGERTIAN
SEISMOLOGI
Ilmu
yang mempelajari tentang gempa disebut dengan seismologi.
Seismologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos
yang berarti getaran atau goncangan dan logos yang berarti risalah atau
ilmu pengetahuan. Orang Yunani menyebut gempa bumi dengan kata-kata seismos
tes ges yang berarti Bumi bergoncang atau bergetar. Â Ilmu ini
mengkaji tentang apa yang terjadi pada permukaan bumi disaat gempa, bagaimana
energi goncangan merambat dari dalam perut bumi ke permukaan, dan bagaimana
energi ini dapat menimbulkan kerusakan, serta proses tumbukan antar lempeng
pada sesar bumi yang menyebabakan terjadinya gempa. Dengan demikian, secara
sederhana seismologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari fenomena
getaran pada bumi, atau dengan kata sederhana, ilmu mengenai gempa bumi.
Seismologi merupakan bagian dari ilmu geofisika.
1.2.PERKEMBANGAN SEISMOLOGI
Seismologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi dan struktur dalam bumi dengan
menggunakan gelombang seismik yang dapat di timbulkan dari gempa bumi atau
sumber lain
Pada
hakikatnya seismologi lahir sejak manusia tertarik untuk mengkaji fenomena alam
yang berupa gempa bumi. Dari rasa ketertarikan ini mereka berusaha untuk
mengungkap tentang mengapa, bagaiman, maupun untuk apa gempa bumi itu
terjadi. Seirang dengan tinggak peradaban ilmu, muncul kajian-kajian khusus
tentang gempa bumi, seperti mekanisme terjadinya gempa bumi, dampak yang di
timbulkan gempa bumi, perancangan alat perekam gempa bumi, diskripsi teoristik
melaluai pemodelan, maupun pemanfaatan informasi yang di indikasikan oleh gempa
bumi. Seismologi telah berkembang tidak hanya mempelajari tentang gempa bumi
semata, tetapi mengkaji tentang gelombang-gelombang yang di bangkitkan oleh
gempa bumi atau gempa buatan da n juga kajian tentang perameter-parameter yang
dapat disimpulkan dari pelajaran gelombang-gelombang tersebut.
Berdasrakan
posisi sumber gempa terhadap lokasi seismograf, secara umum gempa bumi
diklarifikasikan, menjadi dua katagori yaitu:
1.2.1
Gempa bumi dekat atau lokal
Gempa
lokal adalah gempa dengan jarak episenternya terhadap stasiun pencatat
tidak melebihi dari beberapa ratus kilometer, sehingga kkelengkungan bumi dapat
diabaikan, gempa lokal di manfaatkan untuk mengetahui struktur permukaan bumi
termaksut di dalamnya adalah gempa buatan yabg dilakukan terhadap seismik
eksplorasi
1.2.2
Gempa bumi jauh atau teleseimik
Telesesmik
adalah gempa dengan jarak episenternya terhadap stasiun pencatat lebih dari
1000 kilometer katagori gempa ini memberikan peranan penting dalam
penentuan struktur bagian dalam bumi, seperti yang di bahas dalam paper
ini.
1.3
BEBERAPA ISTILAH DALAM SEISMOLOGI.
Ada beberapa
istilah yang seting di gunakan dalam pembahasan seismologi, diantaranya:
1.2.1.
Hiposenter adalah puast gempa di dalam bumi yang biasa juga disebut
titik fokus gempa .
1.2.2.
Episenter adalah proyeksi hiposentar kebidang permukaan
bumi.
1.2.3.
Origin time atau waktu asal adalah waktu saat
terjadadinya hiposenter.
1.2.4.
Travel time atau waktu tempuh adaah waktu yang dibutuhkan oleh
gelombanng gempa untuk menjalar dari hiposenter ke waktu pencatat trevel
time di tentukan dari waktu tiba (arival time)
gelombang seismograf di kurangi dengan original time.
1.2.5.
Seismometer, seismograf dan seismogram.
Seismometer
adalah alat yang digunakan untuk merespon getaran tanah akibat gempa
bumi. Seismograf adalah gabungan antara seismometer dan alat pereka. Seismogram
hasil rekaman seismograf
1.3
PEMBANGKITA GELOMBANG SEISMK
Gelombang
seismik pada dasarnya merupan gelombang elastik yang menjalar melalui media
bumi. Pembangkitan gelombnag seismik dapat di lakukan dengan dua metode, yaitu:
1.3.1.
Metode aktif. Metode aktif biasanya digunakan pada seismik eksplorasi,
yaitu dengan peledakan dinamik, pemukulan dengan palu dan sebagainya.
1.3.2.
Metode pasif. Metode pasif memanfaatkan gejala-gejala alam yang sudah
ada, seperti
gempa bumi, baik yang diakibatkan letusan gunung berapia maupun gempa
tektonik
Pada saat
terjadinya gempa bumi sejumlah energi dilepaskan dari sumber gempa atau titik
fokus. Energi ini akan di pancarkan kesegala arah melalui usikan yang menjalar
ke seluruh bagian bumi dalam medium elastik.
1.4
GEMPA BUMI.
Gempa
bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan
oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk
menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita
walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang
terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Gempa
bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan tidak menyebabkan
kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi besar, dan
dapat terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut.
Gempa
bumi diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan Pengukur Richter. Gempa bumi
dibagi ke dalam skala dari satu hingga sembilan berdasarkan ukurannya (skala
Richter). Gempa bumi juga dapat diukur dengan menggunakan ukuran Skala
Mercalli.
1.5
PENYEBAB TERJADINYA GEMPA.
Kebanyakan gempa
bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi. Gempa
bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi
lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman
lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena
pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi
gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang
namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik
dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga
dapat terjadi karena injeksi atau ekstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh.
pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain
Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal
ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang
dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini
dinamakan juga seismisitas terinduksi.
1.6
JENIS JENIS GEMPA.
Sebenarnya gempa
yang terjadi setiap hari namun tidak terasa oleh manusia , hanya lalat
seismograf saja yang bias mencatatnya dan tidak semua gempa dapat mengakibatkan
kerusakan. Ada beberapa macam penyebab terjadinya gempa antara lain:
1.6.1
Keruntuhan dalam gua akibat terjadinya tanah runtuh dalam gua (di dalam
tanah)Maka terjadi getaran di permukaan tanah di sekitar gua tersebut. Gempa
runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi akibat runtuhan tanah
atau batuan
1.6.2
Tumbukan antara meteor dan permukaan bumi pada saat meteor yamg jatuh ke
bumi maka terjadilah tumbukan yang sangat keras antara meteor dan peermukaan
tanah sehingga tanah disekitar meteor itu bergerak
1.6.3
Peristiwa vulkanisme yaitu kegiatan gunung api yang meletus. Pada waktu
terjadinya getaran-getaran tanah disekitar gunung api.
1.6.4
Peritiwa tektonik. Yaitu gerakan lempeng / kerak bumi. Seperti di
ketahui bahwa kullit bumi.
Focus
gempa sering juga disebut hyposenter. Kedalaman dari focus ini sangat
menentukan pengaruh getaran trehadap suatu lokasi. Berdasarkan kedalalam
focus gempa ini, maka gempa dapat digolongkan menjadi:
1.6.1. Gempa
dangkal yaitu gempa dengan focus 0-70 km.
1.6.2.
Gempa menengah yaitu gempa gengan fkus 70-300 km.
1.6.3.
Gempa dalam yaitu gempa dengan focus 300-700 km.
Gempa dengan
focus dangkal mengakibatkan kerusakan lebih parah disbanding dengan
menengah dan dalam. Sekitar 2/3 energi gempa yang di lepaskan di seluruh
dunia bersumber dari gempa focus dangkal.
1.7
GELOMBANG GEMPA
Pada dasarnya
ada dua jenis gelombang yang dilepas pada saat terjadi gempa, yaitu Gelombang
Badan (Body Waves) dan Gelombang Permukaan (Surface Wave). Gelombang
badan ada dua jenis, yaitu Gelombang P (Primer) dan Gelombang S (Secunder).
Gelombang permukaan ada dua jenis, yaitu Gelombang R (Rayleigh) dan
Gelombang L (Love).
Gelombang P
merambat pada arah longitudinal, dengan cara memampat dan mengembang searah
dengan arah rambatan. Kecepatan perambatan gelombang P antara 1,4 sampai dengan
6,4 km/detik. Gelombang S merambat pada arah transversal. Perambatan dari
Gelombang S ini disertai juga dengan gerakan berputar sehingga dapat lebih
membahayakan di bandingkan Gelombang P. Kecepatan perambatan Gelombang S
sekitar 2/3 kali kecepatan Gelombang P. Karena perbedaan kecepatan rambat dari
kedua gelombang ini, maka dari hasil rekaman Gempa, dapat diperkirakan
jarak sumber gempanya berdasarkan selisih waktu tiba antara kedua gelombang
tersebut pada alat seismograf. Gelombang R dan Gelombang L hanya merambat di
permukaan tanah saja. Gelombang R arah gerakannya pada bidang vertikal, sedangkan
Gelombang L bergerak transversal pada bidang horisontal. Adapun jenis jenis
gempa antara lain:
1.7.1 Gelombang
Primer.
Gelombang Primer
adalah gelombang gempa yang tercepat. Gelombang P ini dapat merambat
melalui media padat dan cair, seperti lapisan batuan, air atau lapisan cair
bumi. Pada saat merambat, gelombang ini akan menekan media batuan yang
dilewatinya. Mekanisme perambatan Gelombang P yang menekan lapisan batuan,
identik dengan mekanisme terjadinya getaran pada jendela kaca saat terjadi suar*a
petir yang keras. Jendela bergetar karena adanya tekanan dari gelombang suara
pada kaca jendela. Pada saat terjadi gempa, pengaruh dari Gelombang P
dapat dirasakan berupa getaran.
Gambar 1.1
Perambatan Gelombang Primer.
1.7.2
Gelombang Skunder
Jenis
kedua dari Gelombang Badan adalah Gelombang S, yang merupakan gelombang kedua
yang dapat dirasakan pada saat gempa. Gelombang S lebih lambat dari pada
Gelombang P, dan hanya dapat merambat melalui batuan padat. Arah gerakan dari
gelombang ini naik-turun atau bergerak menyamping.
Gambar
1.2 Perambatan Gelombang Skunder
1.7.3
Gelombang permukaan
Jenis
pertama dari Gelombang Permukaan disebut Gelombang L. Gelombang ini diberi nama
sesuai dengan nama penemunya yaitu A.E.H. Love seorang ahli matematika dari
Inggris yang mengerjakan model matematika untuk jenis gelombang ini di pada
1911. Gelombang ini adalah yang tercepat dan menggerakkan tanah dari samping ke
samping.
Gambar
1.3. Perambatan Gelombang permukaan.
1.7.4
Gelombang permukaan lainya
Jenis
Gelombang Permukaan lainnya adalah Gelombang R. Keberadaan dari gelombang ini
diperkirakan secara matematika oleh W.S. Rayleigh pada 1885. Pada saat
merambat, Gelombang R akan menggulung media yang dilewatinya, dimana gerakan
dari gelombang ini mirip dengan gerakan gelombang air di laut. Karena gerakan
yang menggulung ini, maka lapisan tanah atau batuan akan naik dan turun, dan
akan ikut bergerak searah dengan gerakan gelombang. Kebanyakan goncangan dari
gempa berhubungan erat dengan Gelombang R ini. Pengaruh kerusakan yang
diakibatkan oleh Gelombang R dapat lebih besar dibandingkan gelombang-gelombang
gempa lainnya.
Gambar
1.4. Perambatan Gelombang.
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
1.
SEISMOLOGI
Seismologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi dan struktur dalam bumi dengan
menggunakan gelombang seismik yang dapat di timbulkan dari gempa bumi atau
sumber lain.
2.
PERKEMBANGAM SEISMOLOGI.
Seirang dengan
tinggak peradaban ilmu, muncul kajian-kajian khusus tentang gempa bumi, seperti
mekanisme terjadinya gempa bumi, dampak yang di timbulkan gempa bumi,
perancangan alat perekam gempa bumi, diskripsi teoristik melaluai pemodelan,
maupun pemanfaatan informasi yang di indikasikan oleh gempa bumi.
3.
BEBERAPA ISTILAH DALAM SEISMOLOGI.
3.1
Hiposenter
3.2
Episenter
3.3
Origin time
3.4
Travel time atau waktu tempuh
4.
PEMBANGKITAN GELOMBANG SEISMIC.
4.1
Metode aktif
4.2
Metode pasif.
5.
GEMPA BUMI.
Gempa bumi
adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk
menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut.
6.
PENYEBAB TERJADINYA GEMPA.
Kebanyakan gempa
bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
7.
JENIS JENIS GEMPA.
7.1
Keruntuhan dalam gua
7.2
Peritiwa tektonik.
7.3
Peristiwa vulkanisme
7.4
Tumbukan antara meteor dan permukaan.
8.
GELOMBANG GEMPA
8.1
Gelombang Primer
8.2
Gelombang Skunder
8.3
Gelombang permukaan
8.4
Gelombang permukaan lainya.
2.
SARAN.
Dari pembahasan
yang ada di makalah ini yang mungkin masih belum lengkkap dalam pengumpulan
data baik dari segi sestimatis dalam penyusunan makalah ini kami mengharapkan
saran dari para pembaca agar dalam penyusun makalah di lain hari kami tidak
dapat mengulangi kesalah yang sama seperti daalam pembuatan makalah ini.
Editor : Ahmad Zaman huri