26.3.14

Sempat Berkurang, Hari Ini Asap di Pekanbaru Kembali Pekat

Pekan lalu, Presiden SBY meminta semua pihak di Riau bahu-membahu mengatasi asap. Beberapa hari kemudian, asap berkurang. Tapi kini kondisinya kembali lagi. Asap kian pekat. 

Kota Pekanbaru tiga hari terakhir terus diselimuti asap imbas dari kebakaran hutan dan lahan. Pantauan detikcom, Rabu (26/3/2014) kendati jarak pandang masih tembus di atas 2 km, namun jelas terlihat kepungan asap memutih mengelilingi kota.

Dengan jarak pandang 2 km itu, sejumlah gedung yang menjulang tinggi, sangat kontras terlihat dikepung asap. Bangunan gedung itupun mulai tampak samar dibayangi asap putih.

Begitu juga kawasan di pinggiran kota. Bila dilihat dengan jarak 1 km, sejumlah pohon yang biasanya terlihat hijau, kini mulai tampak memutih karena dikepung asap.

Walau demikian, masyarakat Pekanbaru belum tampak menggunakan masker. Masyarakat masih beraktivitas seperti biasa. Mereka yang mengendarai sepeda motor, masih tampak santai tanpa mengenakan masker.

Pihak Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menyebutkan, bahwa kondisi bandara masih berjalan normal.

"Jarak pandang di kawasan bandara masih tembus 5 km. Memang terlihat dikepung asap, namun penerbangan kita masih berjalan normal," kata Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan kepada detikcom.

 Juru Bicara Satgas Tanggap Darurat, Kolonel Robert, berdasarkan hasil satelit NOAA pada sore kemarin terdeteksi ada 41 hotspot. Jumlah naik sehari sebelumnya yang hanya kisaran 12 titik panas.

"Satgas terus melakukan upaya pemadaman baik lewat darat dan udara. Begitu juga upaya hujan buatan. Hari ini ada 3 ton garam disemai dengan pesawat hercules," kata Robert kepada detikcom.

Menurut Robert, kondisi cuaca hari ini kering dan masih berpotensi kebakaran lahan cukup tinggi. Dengan kondisi masih adanya titik api di Riau, hal itu juga membuat kualitas udara di Riau kian menurun. Untuk daerah Pekanbaru, Dumai dan Kampar yang awalnya 'sehat', levelnya menurun menjadi 'sedang'.

"Sedangkan di kawasan Duri, Libo memasuki level 'tidak sehat. Sedangkan untuk wilayah Bangko di Kab Rohil pada level 'berbahaya'," kata Rebert.


Src : Dtk
Eo : Ahmad Zaman Huri
 

Geophy Palace Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates