blogs.scientificamerican.com
Apakah manusia di Bumi hidup sendirian di alam semesta
yang sangat luas ciptaan Allah SWT ini?
Kalau jawabannya tidak, maka sesungguhnya
manusia punya saudara yang hidup di planet lain
yang dikenal dengan Alien, makhluk hidup angkasa luar.
♦♦♦
Kitab Suci Alquran yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
melalui Malaikat Jibril 15 abad lalu di Jazirah Arab secara menakjubkan
telah menyebutkan adanya mahluk hidup di luar angkasa yang dinamakan
dabbah, seperti disebutkan dalam Surat as-Syura' ayat 29 dan Surat an-Nahl ayat 49.
Dalam bahasa Arab,
dabbah memiliki makna makhluk hidup yang
memiliki jasad kasar, baik jantan maupun betina, baik berakal maupun
tidak berakal. Sehingga, makhluk hidup seperti manusia, Alien, hewan,
maupun tumbuh-tumbuhan dapat digolongkan sebagai
dabbah. Sedangkan makhluk halus seperti jin dan setan bukan termasuk
dabbah.
"Dan, sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan
langit-langit dan Bumi dan apa yang ditebarkannya pada keduanya dari
makhluk melata (dabbah) dan Dia berkuasa mengumpulkannya apabila
dikehendaki-Nya". (Alquran, surat as-Syura' [42]: 29).
"Dan, kepada Allah bersujud apa yang ada di langit-langit dan
Bumi daripada makhluk melata (dabbah) dan malaikat-malaikat, sedang
mereka tidak takabbur (arogan)" (Alquran, surat an-Nahl [16]: 49).
Ayat Alquran pada surat as-Syura' ayat 29 dan surat an-Nahl ayat 49
di atas menantang para astronom untuk menemukan adanya mahluk hidup di
luar Bumi yang hingga sekarang belum pernah diketahui keberadaannya.
Adanya UFO yang sering mampir ke Bumi, meski saat ini belum berhasil
melakukan kontak langsung secara fisik dengan manusia, namun ada juga
yang mengaku telah melakukan kontak fisik dengan alien, minimal
mengindikasikan adanya mahluk hidup berperadaban modern di luar Bumi.
Tidak menutup kemungkinan ilmu dan kebudayaan mereka jauh lebih
maju daripada umat manusia. Terbukti mereka sudah mampu mencapai Bumi,
sementara teknologi luar angkasa umat manusia di Bumi belum mampu
mencapai exoplanet di mana mereka tinggal yang jauhnya tahunan cahaya
dari Bumi.
Namun yang jelas, sekarang tinggal menunggu waktu apakah ratusan
tahun bahkan ribuan tahun mendatang pada abad milenium ketiga atau
keempat, umat manusia di Bumi akan mampu melakukan perjalanan atau
wisata ke luar angkasa sehingga melampaui sistem tata surya Matahari
yang saat ini memiliki delapan planet termasuk Bumi.
Dengan demikian diharapkan nantinya umat manusia di Bumi dapat
melakukan kontak langsung secara fisik dengan alien yang tinggal di
exoplanet, sebagaimana disebutkan dalam ayat Alquran di atas. Sehingga,
nantinya akan terjadi hubungan persahabatan yang disertai dengan ilmu
teknologi dan kebudayaan antara umat manusia di Bumi dengan alien di
exoplanet.
Penemuan Planet Kepler 22-b, Gliese 581 d, Gliese 581 e, CoRo-Exo-7b,
dan exoplanet lainnya yang mirip dengan Bumi serta keberadaan Alien
semakin membuktikan kemukjizatan dan kebenaran Kitab Suci Alquran.
►►►
Penemuan Planet
Ada kabar menarik tentang ditemukannya Bumi kedua (Bumi 2.0) yang
diberi nama planet Kepler 22-b, sebuah planet yang kondisinya mirip
dengan Bumi yang letaknya sejauh 600 tahun cahaya dari Bumi (satu tahun
cahaya sama dengan 10 triliun km).
Kalau di Bumi satu tahun 360 hari, maka di Kepler 22-b 290 hari,
tetapi ukuran massanya mencapai 2,4 kali massa Bumi. Namun, bintang
(Matahari) yang dikelilingi Kepler 22-b lebih kecil dan lebih dingin
dengan memancarkan cahaya 25 persen lebih redup dari Matahari.
Sedangkan jarak Kepler 22-b lebih dekat 15 persen daripada jarak
Bumi ke Matahari yang mencapai 150 juta km. Kepler 22-b mengitari
bintangnya pada Goldilock Zona, yakni wilayah yang dapat ditinggali
makhluk hidup sebagaimana Bumi terhadap Matahari. Diperkirkan planet
Kepler 22-b cocok untuk ditinggali manusia jika nantinya Bumi telah
penuh sesak di mana sekarang telah mencapai tujuh miliar orang.
Pertanyaannya, apakah manusia di Bumi hidup sendirian di alam
semesta yang sangat luas ciptaan Allah SWT ini? Kalau jawabannya tidak,
maka sesungguhnya manusia punya saudara yang hidup di planet lain yang
dikenal dengan Alien, makhluk hidup angkasa luar.
Planet Kepler 22-b ditemukan teleskop Kepler milik NASA dua tahun lalu,
namun baru sekarang diumumkan setelah didapat kepastian kondisinya mirip
Bumi yang dapat ditinggali mahluk hidup. Tidak menutup kemungkinan
Alien juga hidup di Kepler 22-b atau exoplanet (planet di luar sistem
tata surya Matahari) lainnya.
Sejak teleskop Kepler diluncurkan NASA pada Maret 2009 lalu, telah
ditemukan 2.326 exoplanet. Dari jumlah sebanyak itu, hanya 48 planet
yang masuk dalam Goldilock Zona dan hanya 10 planet yang bentuknya mirip
dengan Bumi dan berputar mengelilingi Mataharinya, salah satunya Kepler
22-b.
Sebelumnya, astronom di Carnegie Institute Washington juga telah
menemukan Planet Gliese 581 e dan Gliese 581 d yang disebut mempunyai
tanda-tanda kehidupan yang mirip dengan Bumi. Planet itu berada pada
jarak 20 tahun cahaya dari Bumi dan terletak di rasi bintang Libra.
Sebuah penemuan yang luar biasa dan pertanda baik adanya sebuah planet
yang memiliki sifat habitable (kemungkinan bisa didiami makhluk hidup).
Sementara itu, seorang astronom Prancis juga mengumumkan telah
menemukan sebuah planet yang lebih kecil yang kemudian diberi nama
CoRo-Exo-7b, yang diperkirakan memiliki massa 1,7 massa Bumi, mengintari
sebuah orbit bintang dan disebut memiliki ciri-ciri seperti Gliese 581
e.
Penemuan planet Gliese 581 d dan Gliese 581 e pada sistem Tata Surya
Gliese dan penemuan planet CoRo-Exo-7b oleh para astronom Prancis,
memperkuat keyakinan adanya sistem kehidupan di luar Bumi.
Penemuan tersebut semakin menguatkan adanya sistem kehidupan di
luar Bumi dengan kondisi yang mirip kehidupan di Bumi seperti keberadaan
air dan oksigen serta mahluk hidup.
Beberapa planet tersebut hanya sedikit lebih besar daripada Bumi.
Sementara, saat ini telah ditemukan lebih dari 2.326 exoplanet di alam
semesta dan akan terus bertambah jumlahnya dari waktu ke waktu.
Dari jumlah sebanyak itu, seperlima planet berasal dari 30 sistem
tata surya yang berbeda-beda pada Galaksi Milky Way (Bima Sakti) di mana
sistem tata surya Matahari dengan delapan planetnya termasuk Bumi
berada di dalamnya, sementara lainnya berada pada Galaksi Andromeda,
tetangga Galaksi Milky Way yang berjarak 1,5 juta tahun cahaya dari
Bumi.
Src : JHU
Eo : Ahmad Zaman Huri