Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
yang berpusat di Bandung sejak 3 Januari 2013 pukul 19:00 wib telah
meningkatkan status Gununga api Seulawah Agam yang terletak di Aceh
Besar dari status Normal ke Waspada. Kenaikan status ini karena Gunung
api Seulawah dalam beberapa hari sebelum tanggal 3 Januari mengalami
sedikit peningkatan aktifitas kegempaan berupa gempa vulkanik.
Peningkatan aktifitas ini tercatat di Pos Pengamatan Gunung api (PGA)
Seulawah Agam yang sejak tahun 1997 sudah dibangun dan terus melakukan
pengamatan terhadap Gunung api Seulawah Agam sekarang. Menurut data yang
dicatat oleh petugas PGA yang terletak di desa Lambaro Tunong dan
dipublikasi oleh PVMBG didapat bahwa sejak 27 Desember 2012 s/d 4
Januari 2013 telah mengamati beberapa kali gempa vulkanik.
Hasil pengamatan Gunung api Seulawah
Agam yang dilakukan oleh petugas selama 24 jam x 7 hari selalu
dilaporkan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
yang berada di Bandung. Apabila ada peningkatan aktifitas di atas normal
maka PVMBG akan menaikkan status Gunungapi Seulawah Agam. Karena
beberapa hari terakhir terjadi peningkatan status satu tingkat dan untuk
memberikan pemahaman yang sama tentang status Gunung api Seulawah Agam,
makanya saya ingin berbagai tulisan ini supaya kita faham tentang
status gunung api dan kawasan rawan bencana gunung api.
Level Status Gunung Api
Semenjak peningkatan status Gunung api
Seulawah Agam dari Normal menjadi Waspada, banyak masyarakat yang
tinggal di sekitar gunung api menjadi was-was dan takut. Untuk
meluruskan pemahaman masyaraakat tentang status gunung api tersebut,
berikut ini ada penjelasan tentang level/tingkat status gunung api
berdasarkan pedoman dari PVMBG.
- Level I Normal;
kondisi dimana gunung api dalam keadaan normal, tidak ada aktifitas
magma. Pada level ini, kegiatan berjalan normal namun bagi para pihak
terkait dan peneliti sangat diharapkan agar melakukan penelitian
menyeluruh tentang gunung api tersebut dan PGA terus melakukan
pengamatan 24 jam x 7 hari.
- Level II Waspada; ada
aktifitas di atas normal seperti adanya gempa vulkanik dan peningkatan
suhu. Pada tahap ini, masyarakat, para wisatawan, mahasiswa pecinta alam
diharapkan tidak mendekati kawah gunung api namun masyarakat tidak
perlu mengungsi dan melakukan aktifitas secara normal. Pihak berwenang
harus melakukan penilaian bahaya secara menyeluruh seperti melakukan
pengecekan data yang diterima di pos pengamatan, melihat apakah ada
kecendrungan peningkataan frekwensi tremor/getaran/gempa vulkanik atau
menurun.
- Level III Siaga;
peningkatan aktifitas magma berupa gempa vulkanik yang makin sering dan
cenderung mengarah ke letusan gunung api. Peningkatan aktifitas magma
ini juga mulai teramati juga secara visual berupa keluarnya asap di
puncak gunung api. Pada level III ini, Pihak terkait (pemerintah dan
LSM), sudah bisa menyiapkan sarana darurat dan koordinasi antar lembaga
harus dilakukan lebih intensif.
- Level IV Awas;
terjadinya letusan kecil dan keluarnya asap di gunung api yang
manandakan akan mendekati/menjelang letusan utama. Letusan utama
dimungkinkan akan terjadi dalam waktu 24 Jam. Pada tahap ini, wilayah
yang terancam letusan gunung api harus segera dikosongkan, artinya
masyarakat harus segera mengungsi. Koordinasi dan piket penuh antar
lembaga wajib dilakukan secara intensif.
Setelah melihat tahap/level gunung api,
maka Seulawah Agam yang berstatus Waspada masih jauh dari bahaya dan
masih aman. Dihimbau kepada masyarakat yang tinggal di kawasan dekat
dengan gunung api untuk melakukan aktifitas seperti biasanya namun
kepada kepala desa dan pemuda kampung sangat diharapkan untuk terus
melakukan koordinasi dengan pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana
Daerah), Pos Pengamatan Gunung api, Pihak Kecamatan dan TNI/Polri.
Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Api Seulawah Agam
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) pada tahun 2007 telah membuat Peta Kawasan Rawan Bencana
letusan/erupsi gunung api Seulawah Agam, Peut Sangoe, Burni Telong
untuk provinsi Aceh dan beberapa gunung api yang ada di Indonesia.
Mereka membagi Kawasan Rawan Bencana (KRB) tersebut ke dalam 3 (tiga)
kategori seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Peta Kawasan Rawan Bencana erupsi Gunung api Seulawah Agam (Sumber: PVMBG, 2007)
Keterangan warna dan pembagian kawasan rawan bencana gunung api Seulawah Agam
Peta yang anda lihat ini merupakan peta
dugaan aliran lava, lahar, awan panas, hujan debu, lontaran batu bijar
segala material yang keluar dari dalam gunung api apabila Gunung api
Seulawah Agam Meletus. Pada peta KRB di atas, kawasan yang rawan
terhadap bencana letusan gunung api dibagi menjadi 3 kawasan.
Keterangan masing-masing warna dan lingkarang dapat dilihat pada gambar
disampingnya. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang apa yang
harus dilakukan sebelum, ketika dan sesudah letusan gunung api, saya
menyarankan kawan-kawan membaca tulisan tentang
Tips menghadapi bencana gunung api dan
upaya mitigasi gunung api Peut Sagoe.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua dan dengan mengenal bencana kita bisa hidup berbarengan dengan bencana.
Src : IBN
Eo : Ahmad Zaman Huri